Sumber Gambar : Humas Kementerian Parekraf |
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pentingnya peran perempuan dan kesetaraan gender dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Hal ini disampaikannya dalam rangkaian persiapan menyambut 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific yang akan digelar di Bali pada 2-4 Mei 2024.
Menparekraf Sandiaga menyoroti bahwa kesetaraan gender menjadi isu krusial yang harus diprioritaskan di berbagai sektor, terutama dalam parekraf. Dengan lebih dari separuh pekerja parekraf di Indonesia adalah perempuan, disparitas yang masih terjadi, terutama dalam hal gaji dan kompensasi, menjadi tantangan yang harus diatasi.
"Kita harus memberi perempuan kesempatan yang sama. Tidak hanya sebagai partisipan tapi juga sebagai pemimpin," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa konferensi ini akan menjadi panggung bagi para pemimpin perempuan yang telah berperan besar dalam menggerakkan industri pariwisata, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Tak hanya itu, 200 delegasi dari berbagai negara juga akan turut serta dalam konferensi ini.
Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, menambahkan bahwa penyelenggaraan konferensi ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal kesetaraan gender.
"Dengan penyelenggaraan konferensi di Indonesia ini juga menunjukkan bahwa Indonesia selaku anggota UN Tourism mengambil peran aktifnya di wilayah Asia Pasifik. Karena ini konferensinya adalah regional di wilayah Asia Pasifik dengan anggota 22 negara dan ada juga beberapa pembicara internasional yang diundang dari luar wilayah Asia Pasifik," ungkap Giri.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) Parekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova L. Goeltom, menyoroti bahwa keterlibatan perempuan dalam sektor parekraf memiliki dampak signifikan terhadap inovasi dan kreativitas.
Dengan melibatkan lebih banyak talenta perempuan, sektor pariwisata dapat mengoptimalkan produktivitas dan meningkatkan daya tarik wisatawan, yang pada akhirnya memperkuat reputasi destinasi pariwisata sebagai tempat yang inklusif dan ramah bagi semua.
Turut serta dalam persiapan konferensi ini secara daring adalah Direktur Politeknik Pariwisata Bali, Ida Bagus Putu Puja, dan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun.
0 Comments